Artikel motivasi yang bagus silakan anda hayati.
Seorang Ibu rumah tangga, sangat mencintai suaminya, yang bekerja keras sebagai kepala keluarga.
Ia mencintai suaminya yang alami dan perasaan hangat yang muncul dihatinya ketika berdekatan dan bersama.
Namun setelah beberapa tahun kemudian ia berkata, saya mulai merasa lelah, alasannya karena suami yang dulu sangat memperhatikannya, memanjakannya, sangat memperhatikannya, sekarang sudah menjadi seorang yang menjemukan.
Saya menjadi seorang wanita yang sentimentil, sensitif, saya merindukan saat-saat romantis bersama suami yang dulu pernah ia rasakan.
Tetapi semuanya itu tidak didapatkannya lagi, suaminya menjadi jauh seperti yang diharapkan. Akhirnya dengan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana romantis dalam pernikahan mereka telah mematahkan semua harapan
Si Ibu mendambakan cinta yang ideal dan memutuskan menginginkan perceraian kepada suaminya.
” Mengapa? ” suaminya bertanya sangat terkejut.
” Saya lelah, kamu tidak pernah memberikan cinta seperti yang saya inginkan.”
Sang suami terdiam cukup lama dan akhirnya ia bertanya,
” Apa yang dapat saya lakukan untuk dapat merubah pikiranmu ?”
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,
” Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya didalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya,
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada ditebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?
” Dia termenung dan akhirnya berkata,
” Saya akan berikan jawabannya besok.”
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan……….
” Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya menjelaskan alasannya.”
Kalimat itu sangat menghancurkan hati saya, Saya melanjutkan untuk membacanya kembali,…
” Kamu selalu pegal-pegal pada waktu teman baikmu datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.
Kamu tidak dapat mengetik dikomputer dan selalu mengacaukan programnya, dan akhirnya menangis didepan komputer, kalau sudah begitu saya harus memberikan jari-jari saya agar dapat membantumu.
Kamu selalu membaca buku sambil tidur, dan saya tahu itu tidak baik, maka saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu, mencabut ubanmu.
Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan bunga-bunga yang bersinar indah seperti cantiknya wajahmu.
Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena saya tidak sanggup melihat airmatamu mengalir menangisi kematianku.
Sayangku, saya tahu ada banyak orang yang dapat mencintaimu lebih dari saya yang mencintaimu.
Untuk itu, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku tidak cukup untukmu, sayangku aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
Airmataku jatuh keatas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya kembali.
” Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya.
Jika kamu puas dengan semua jawaban sayaini, dan tetap menginginkanku untuk tetap tinggal dirumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disanan menunggu jawabanmu.”
” Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku dan aku tidak akan mempersulit hidupmu, Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia “.
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri didepan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Disaat kita merasakan cinta itu telah berangsur- angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak harus selalu berwujud ” bunga “
Sumber: http://y3pp33.wordpress.com