Berwisata ke museum mungkin terdengar aneh bagi Anda yang belum terbiasa. Meskipun demikian, tahukah Anda bahwa mengunjungi museum adalah kegemaran penduduk negara maju? Di banyak negara di Eropa salah satu kartu member yang wajib dimiliki bahkan adalah kartu keanggotaan museum. Sebagai negara berkembang, sudah sepantasnya kita meniru beberapa hal positif yang dilakukan masyarakat maju. Salah satunya mengunjungi museum, terutama museum yang menyimpan banyak nilai historik sejarah perjuangan bangsa. Misalnya saja, Museum Fatahillah.
Kilas Balik Sejarah Indonesia di Museum Fatahillah
Museum Fatahillah atau yang memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta terletak di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Taman Fatahillah No.1. Sebagai referensi untuk Anda, berikut kami sajikan beberapa fakta dan informasi menarik terkait museum yang memiliki luas lebih dari 1300 meter persegi ini.
Peninggalan zaman Belanda
Museum yang didirikan pada tahun 1707 ini dulunya adalah Balai Kota VOC di Batavia (Jakarta). Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan van Hoorn dan selain sebagai balaikota juga difungsikan sebagai kantor, ruang pengadilan dan penjara-penjara bawah tanah.
Memiliki bentuk unik
Bentuk Museum Fatahillah mirip seperti Istana Belanda. Dibangun di masa kolonial membuat arsitekstur museum satu ini mengadopsi pola-pola kerajaan Belanda. Museum ini disebut menyerupai Royal Dam Palace di Amsterdam, terutama pada bagian tengahnya yang seperti memiliki menara yang menonjol ke atas lebih tinggi dari bagian lain.
Dulunya Tempat Eskekusi
Museum yang memang memiliki aura mistis yang kental ini dulunya juga difungsikan sebagai tempat eksekusi bagi pribumi yang ketahuan melanggar aturan VOC. Menurut beberapa saksi, lonceng tua yang menjadi penanda hukuman mati sampai saat ini masih sering berbunyi di malam hari.
Programnya Lengkap
Selain dapat melihat sejarah kota Jakarta, jika Anda tertarik untuk mengunjungi Museum Fatahillah ada banyak aktivitas yang menjadi alternatif pilihan. Program kesenian nusantara misalnya dapat Anda nikmati pada minggu ke-II dan ke-IV setiap bulannya. Ada pula seminar terkait dengan keberadaan museum ini, juga ada pertunjukan teater yang menunjukkan sejarah perjuangan bangsa. Anda juga dapat mengikuti wisata kampung tua, jelajah malam museum, workshop sketsa gedung tua, dan kunjungan ala tentara Indonesia.
Fasilitas Penunjang lengkap
Museum ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti halnya perpustakaan dengan lebih dari seribu dua ratus judul, kantin dengan aneka kuliner khas Betawi, toko souvenir, sinema Fatahillah yang menyajikan fil-film dokumenter, Musholla bagi Anda yang beragama Islam dan ingin menunaikan ibadah ketika berkunjung, ruang pertemuan dan pameran, serta taman yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat acara.
Bangunan kunonya masih ada
Jika Anda ingin tahu bagaimana sih kondisi penjara bawah tanah pada masa Belanda, cobalah tengok ke bagian bawah Museum Fatahillah. Ada dua penjara di sini, penjara khusus pria dan penjara khusus wanita. Suasana seram dan dingin konon mewarnai lokasi yang juga sempat menahan pahlawan wanita Indonesia dari Aceh, Cut Nyak Dien ini.
Memiliki ruang rahasia
Ada ruangan rahasia yang dekorasinya baru dibangun sekitar tahun 1974. Dalam ruangan tersebut terdapat mural yang menggambarkan kondisi Batavia pada era 1880-1920an. Mural ini konon digambar pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin.
Demikianlah beberapa informasi menarik terkait dengan Museum Fatahillah. Mudah-mudahan dapat membuka wawasan dan sekaligus menggugah minat Anda untuk mengunjungi museum satu ini. Nah jika Anda ingin merencanakan liburan namun kesulitan di transportasi, cobalah untuk sewa di DOcar Jakarta karena tersedia aneka mobil yang dapat Anda sewa tergantung pada kebutuhan dan budget Anda. Selain Jakarta, Docar sudah menjangka kota Semarang, Jogja dan Solo. Semoga informasi ini bermanfaat.
Museum Fatahillah adalah salah satu bangunan bersejarah di bilangan Jakarta yang wajib Anda kunjungi ketika berlibur. Tempat ini cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga maupun orang terkasih.