Water heater listrik merupakan perangkat rumah tangga yang sangat berguna. Ini terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan suhu dingin atau yang lebih menyukai mandi air hangat.
Namun, penggunaan water heater listrik secara terus-menerus dapat meningkatkan konsumsi energi dan berdampak pada tagihan listrik bulanan yang lebih tinggi. Untuk itu, agar tetap nyaman menggunakan water heater tanpa boros listrik, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Berikut adalah lima tips menghemat listrik saat menggunakan water heater listrik.
1. Gunakan Water Heater Sesuai Kebutuhan
Salah satu penyebab utama pemborosan listrik saat menggunakan water heater listrik adalah pemakaian yang tidak terkontrol. Banyak orang sering membiarkan pemanas air menyala sepanjang hari, bahkan saat tidak sedang digunakan.
Untuk menghemat energi, nyalakan water heater hanya saat diperlukan. Setelah itu, matikan setelah selesai digunakan untuk mencegah listrik terbuang sia-sia. Selain itu, penggunaan timer atau sakelar otomatis juga bisa menjadi solusi agar pemanas air tidak menyala lebih lama dari yang dibutuhkan.
Juga, pertimbangkan untuk mengatur jadwal penggunaan water heater dalam keluarga. Misalnya, jika semua anggota keluarga mandi pada waktu yang hampir bersamaan, pemanas air hanya perlu dinyalakan sekali dalam sehari dan bukan sepanjang waktu.
2. Atur Suhu Water Heater ke Tingkat yang Optimal
Banyak orang cenderung mengatur suhu water heater pada tingkat yang terlalu tinggi. Padahal, semakin tinggi suhu yang dipilih, semakin besar konsumsi listriknya. Suhu air yang terlalu panas juga sering kali perlu dicampur dengan air dingin yang pada akhirnya hanya membuang energi.
Karena itu, ada baiknya untuk mengatur water heater listrik di suhu ideal. Adapun, suhu ideal untuk pemanas air listrik berkisar antara 45°C hingga 55°C. Tentu, mengatur suhu di kisaran ini, pemanas air tidak perlu bekerja terlalu keras, sehingga energi yang digunakan lebih efisien. Selain itu, suhu ini cukup nyaman untuk mandi tanpa harus mencampur air dingin dalam jumlah besar.
Menggunakan water heater dengan fitur pengatur suhu otomatis juga bisa menjadi solusi cerdas. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan suhu air sesuai kebutuhan, sehingga menghindari pemborosan energi yang tidak perlu.
3. Gunakan Water Heater dengan Kapasitas yang Sesuai
Memilih kapasitas water heater yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Jika kapasitas pemanas air terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan, listrik yang digunakan untuk memanaskan air juga akan lebih banyak dan berujung pada pemborosan energi.
Sebagai contoh, jika hanya digunakan untuk satu atau dua orang, water heater dengan kapasitas 15-30 liter sudah cukup. Namun, jika digunakan untuk keluarga besar, kapasitas 50-100 liter mungkin lebih sesuai. Pilihan kapasitas yang tepat akan menghindari pemanasan air dalam jumlah yang melebihi kebutuhan, sehingga konsumsi listrik menjadi lebih efisien.
Selain kapasitas, jenis water heater dengan teknologi hemat energi seperti pemanas air dengan sistem inverter atau pemanas air hybrid juga bisa menjadi pilihan yang lebih efisien dalam jangka panjang.
4. Pastikan Instalasi dan Isolasi yang Tepat
Sistem instalasi water heater yang baik juga berperan penting dalam mengurangi konsumsi energi. Namun, ini menjadi salah satu faktor yang sering diabaikan adalah isolasi pada pipa dan tangki pemanas air.
Pastikan bahwa pipa air panas dilengkapi dengan isolasi termal agar panas tidak cepat hilang sebelum air mencapai titik penggunaan. Isolasi yang baik akan mengurangi kebutuhan pemanasan ulang, sehingga konsumsi listrik bisa lebih hemat.
Selain itu, periksa apakah tangki penyimpanan water heater memiliki lapisan insulasi yang cukup tebal. Tangki dengan insulasi yang buruk akan menyebabkan air cepat kehilangan panas, sehingga pemanas harus bekerja lebih sering untuk menjaga suhu air tetap stabil.
5. Rutin Membersihkan dan Merawat Water Heater
Water heater yang tidak dirawat dengan baik akan mengalami penurunan efisiensi. Ini karena pemanas yang tidak terawat dapat menyebabkan pemanas harus bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak listrik. Adapun, salah satu masalah umum adalah penumpukan kerak akibat endapan mineral dalam air, yang dapat menghambat proses pemanasan.
Untuk menjaga kinerja optimal, lakukan pembersihan water heater secara rutin. Ini utamanya pada elemen pemanas dan tangki penyimpanan. Jika water heater digunakan setiap hari, pembersihan setiap 3-6 bulan sekali dapat membantu mengurangi penumpukan kerak dan memastikan proses pemanasan tetap efisien.
Selain itu, pastikan untuk memeriksa tekanan air dan kondisi elemen pemanas secara berkala. Jika ada tanda-tanda kerusakan atau penurunan kinerja, segera lakukan perbaikan atau penggantian agar water heater tetap bekerja dengan konsumsi energi yang efisien.
Menghemat listrik saat menggunakan water heater listrik bukan berarti mengorbankan kenyamanan. Dengan menerapkan kebiasaan hemat energi, seperti menggunakan pemanas air hanya saat diperlukan, mengatur suhu optimal, memilih kapasitas yang sesuai, serta menjaga instalasi dan perawatan yang baik, konsumsi listrik dapat dikurangi secara signifikan.
Dengan menerapkan lima tips di atas, Anda dapat menikmati mandi air hangat dengan lebih hemat energi dan sekaligus mengurangi tagihan listrik bulanan. Selain itu, menjaga efisiensi penggunaan water heater juga akan memperpanjang umur perangkat dan mengurangi dampak lingkungan akibat konsumsi listrik yang berlebihan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengelola penggunaan water heater listrik dengan lebih bijak