Sobat, tidak terasa Lebaran sebentar lagi menyapa kita, dan akan kita tinggalkan Ramadhan dalam hitungan hari ke depan. Semangat menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri mulai terasa di berbagai aktifitas kehidupan. Mulai dari acara-acara televisi, Mal-mal yang penuh sesak oleh pengunjung. Orang-orang mulai di sibukan belanja baju baju, sarung baru, sepatu baru, bahkan mungkin peralatan elektronik baru. Begitupun para pedagang lain nya mulai dari bumbu-bumbu dapur,daging ayam sampai ke pernak-pernik semua ramai;menyambut datangnya 1 Syawal.
Namun ada satu hal yang kita lewatkan. Pernahkah kita melihat suasana mesjid ??Ironis, di sisi lain masjid-masjid kembali sepi karena ditinggalkan para jamaahnya. Jamaah yang pada hari-hari pertama Ramadhan selalu menyesaki masjid bahkan sampai meluber ke halaman, makin hari makin ‘menguap’seiring dengan mendekatnya Lebaran. Bulan Puasa yang dimaknai sebagai moment untuk mendekatkan diri kepada Allah, melalui semangat puasa, shalat tarawih, iktikaf (berdiam diri di masjid), banyak bersedekah, banyak berdzikir, belum genap satu bulan sudah luntur kembali tergiur oleh gemerlap mal, cerita-cerita sinetron bersambung di televisi, dan memuaskan nafsu duniawi yang lain.
Seperti apa tradisi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menyambut Lebaran? Yang pasti, terkait tradisi baju baru, di zaman Nabi memang ada. Tapi cara berlebaran Rasulullah yang tak ikut kita budayakan, yakni menceriakan anak yatim dengan memberikan pakaian yang lebih pantas di hari istimewa itu. Lelaki agung itu tahu bagaimana menjadikan hari raya juga istimewa bagi anak-anak yatim. Mampukah kita meniru cara Rasul
berlebaran?
Lalu apakah kita dalam menyambut Idul Fitri ini sudah berpikir untuk berbagi kebahagiaan dengan anak yatim sebagaimana Nabi Muhammad menceriakan hati mereka di Hari yang Fitri? . Oleh karena itu Yuk kita berbagi dengan sesama,bersama-sama dalam kebahagian menyambut hari kemenangan…