Dasyatnya Letusan Krakatau
Sobat Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau ini mengingatkan kita tragedi masa silam. Tercatat dalam sejarah Senin,27 Agustus 1883
sekitar pukul 10.20,Gunung Krakatau meletus. Kekuatannya 13.000
kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.
Suaranya yang menggelegar didengar seperdelapan penduduk Bumi sampai ke pulau-pulau kecil di Laut Afrika Timur.
Guncangannya memicu tsunami di wilayah perairan Selat Sunda.
Lebih dari 36.000 jiwa tewas. Sedangkan yang tewas seketika akibat awan panas tercatat ratusan orang. Getarannya juga merusak sebagian Batavia, cikal bakal Jakarta.
Petaka belum usai, abu vulkaniknya membuat dunia gelap selama dua setengah hari. Setelah mengamuk Krakatau lalu terbenam di dasar lautan.
Tahun 1947, 44 tahun setelah amuk Krakatau, disadari muncul gunung api baru. Ia tumbuh makin besar dan tinggi. Diberi nama,
Gunung Anak Krakatau.
Menurut catatan Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada masa 10 tahun di awal ‘kelahirannya kembali’, gunung ini menyemburkan material vulkanik dalam jumlah besar setiap tahun dan bertambah tinggi 15 meter.
Sejak 1953 sampai sekarang jeda letusannya bervariasi antara 1-2
tahun atau lebih dengan rata-rata jeda letusan selama 5 tahun serta bertambah tinggi 1 meter per tahun.
Meski letusan Krakatau melegenda dan menjadi salah satu letusan gunung berapi paling dasyat di muka bumi, penulis buku,
”Krakatoa: The Day the World Exploded” Simon Winchester mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sebab, Krakatau telah pergi untuk selamanya.” Anak Krakatau pada dasarnya meletus tiap saat. Sementara induknya, Krakatau sekarang tidur,demikian juga dengan Tambora” kata dia.
Semoga saja letusan Krakatau tidaklah terjadi kembali,dan kita berdoa semoga Indonesia terhindar dari berbagai Bencana AMIEN.