Sahabat adalah teman terbaik yang kita miliki. Kita melewati suka duka bersama.Tapi ketika sahabat kita mengkhianati kita. Apa yang akan sobat lakukan?

Kita tidak akan pernah berpikir sahabat yang sangat kita percayakan akan mengkhianati kita. Namun, bila hal ini terjadi, apa yang akan sobat lakukan? Membencinya? Melukapakannya?,Atau memaafkannya?? .Hal ini akan sulit dijawab.

Membencinya?.
Jika sobat memilih untuk membencinya maka sobat tidaklah beda dengan sahabat mu itu.

Apa yang akan didapat dari membencinya?
Kebencian hanya akan membawa kehancuran. Saat rasa benci telah masuk ke dalam diri mu, maka akan timbul niat untuk mencelakakan dia. Timbul pula niat untuk menghancurkan hidup dia. Dan proses ini akan terus berulang. Ketika sobat berhasil menghancurkan hidup sabahat sobat, maka sahabat mu akan semakin membenci mu dan berniat membalas dendam lagi. Ingatlah. Kebencian tidak akan pernah berakhir jika dibalas dengan kebencian. Oleh karena itu, membencinya bukanlah jalan yang terbaik.

Melupakannya?
Tidaklah mudah untuk melupakan seseorang yang pernah hadir dalam hidup kita. Apalagi kita pernah melewati masa-masa bersama. Perlu diketahui, seorang nenek yang sudah tua sekalipun tidak akan pernah melupakan kenangan manis di masa mudanya. Semakin berusaha melupakannya,akan semakin menderita karena dia tidak pernah bisa menghilang dari pikiran mu. Jadi, melupakannya juga bukan merupakan jalan terbaik.

Hal yang terbaik adalah memaafkannya. Namun, kita tahu kalau memaafkan ini susah dalam mempraktekannya. Memaafkan seseorang yang mengkhianati kita adalah hal tersulit dalam hidup kita. Walau kita bisa berkata pada orang lain kalau tidak membencinya, sudah memaafkannya. Namun, hati berkata beda.
Masih belum bisa memaafkan dia sepenuhnya.

Oleh karena itu, bagaimana caranya agar kita bisa memaafkannya?
Berpikirlah positif. Berpikirlah mengapa dia melakukan hal demikian. Setiap tindakan pasti ada sebabnya. Pasti ada sesuatu dibalik semua ini. Mungkin ada sikap kita yang salah yang membuat dia membenci kita. Tidak perlu bertanya kepada dia apa penyebabnya. Cukup kita pikirkan sendiri. Berpikirlah positif. Setelah itu, ingatlah masa-masa bersama melewati berbagai macam suka duka. Dan Dia telah banyak membantu.

Renungkan baik-baik. Setelah direnungkan, mungkin ada 3 jawaban yang bisa keluar. “Saya memaafkan dia”,“Saya tidak mau memaafkan dia”,“Saya tetap tidak tahu apa yang terbaik yang harus saya lakukan”.

Jika “Saya memaafkan dia”, maka ambil handphone. Kirimkan sms kepadanya itu dengan pesan “Saya telah memaafkan semua yang kamu lakukan kepada saya dan saya akan selalu menjadi sahabatmu”. Berharaplah dengan mengirimkan sms seperti ini hatinya akan terbuka dan membalas sms kita dengan pesan “Saya tahu saya salah. Maafkan saya”. Ini adalah hal terbaik yang bisa terjadi.

Jika dia tidak membalas atau justru membalas dengan cacian, lepaskanlah sahabatmu ini. Namun, jangan pernah membencinya.

Jika “Saya tidak mau memaafkan dia”. Berarti kita hanya akan selalu berada di dalam lingkaran kebencian.Ingatlah. Di saat sedang membenci sahabat itu, marah-marah bagai orang gila,mungkin sahabatmu itu sedang asik di rumahnya sambil tertawa. Dia tidak akan tahu apa yang kita lakukan itu.

Jika “ Saya tetap tidak tahu apa yang terbaik yang harus saya lakukan”maka ini adalah orang yang tidak punya pendirian. Tidak bisa memutuskan hal terbaik buat diri sendiri. Apapun yang di lakukan itu adalah keputusan sendiri.Namun ingatlah 1 hal. Berpikirlah positif .

Facebook Comments