Ketika kita akan berbuat keburukan,adakah ALLAH di hatimu?.
Sob Adakah getaran yang mengganggu dalam nurani kita saat kita berlaku dosa ?,
Perasaan yang membuat perasaan was-was dan tidak tenang, walau misalkan kita melakukannya di hutan yang sangat lebat, di malam hari, sepi dari keramaian, dan tak seorang pun yang tahu.
Mengapa kita merasa tidak nyaman pada saat demikian?
Itulah bukti,bahwa sebelum kita lahir ke dunia, bahwa kita telah bersaksi bahwa Allah itu ada.
Jangan lupakan ayat ini,
” dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “‘Bukankah aku ini Rabb-mu?. Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Rabb kami, kami menjadi saksi. ( QS Al-A’raaf 172).
Mungkin bibir dan pikiran kita dapat memikirkan seribu alasan pembenaran untuk sebuah kesalahan,namun hati tetap akan berkata jujur.
Kebaikan yang akan kita lakukan sangat cocok dengan jiwa, kita merasa tenang,dan damai sedangkan keburukan yang akan kita lakukan justru malah menggelisahkan hati kita.
Hal ini berlaku terhadap semua orang yang ada di dunia ini.
Tanpa kecuali, itulah filter alami yang diberikan ALLAH pada kita sebagai penyekat antara kebaikan,dan keburukan.
Hanya Allah-lah yang meletakkan batasan ini kepada setiap manusia.
Berpikirlah terus tentang Allah, maka Allah akan selalu ada.
Dengarlah kata Hati,dan Ingatlah Allah, semoga kita selamat di tengah dunia yang telah tua ini.
Jangan kita biarkan hati kita buta dan tak bisa lagi membedakan kebenaran.
Isilah hati kita dengan mengingat ALLAH agar cahaya kebenaran tetap terpancar dari jiwamu sob.