Artikel Motivasi,Menjaga Perkataan Dari Hal Sia-Sia.Sobat berkata kata yang baik menjadikan hati kita lembut dan terbuka pada hal-hal baik.
Tiada satu patah kata pun yang kita ucapkan luput dari pendengaran Allah.
Tiada satu patah kata pun yang diucapkan kecuali pasti memakan waktu.
Tiada satu patah katapun yang kita ucapkan kecuali dengan sangat pasti harus kita pertanggung-jawabkan di hadapan Allah SWT.
Maka, sebaik-baik dan seberuntung- beruntungnya manusia adalah orang yang sangat mampu memperhitungkan dan memperhatikan setiap kata yang diucapkannya.
Sungguh, alangkah sangat beruntungnya orang yang menahan setiap kata-kata yang diucapkannya, alangkah sangat beruntungnya orang yang menahan diri dari kesia-siaan dalam berkata- kata dan menggantinya dengan berdzikir kepada Allah.
Berkata sia-sia membuang waktu, padahal bila di gunakan untuk berpikir, membuka pintu hikmah.
Maka, alangkah beruntungnya orang yang kuasa menahan lisannya dan menggantinya dengan berdzikir.
Berkata sia-sia mengundang bala, berdzikir kepada Allah mengundang rahmat.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “Setiap ucapan Bani Adam itu mem bahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah azza wa Jalla (HR. Turmudzi).
Sahabat-sahabat sekalian, salah satu ciri martabat keislaman seseorang itu bisa dilihat dari bagaimana ia berjuang keras untuk menghindarkan dirinya dari kesia-siaan.
Maka semakin kita larut dalam kesia-siaan maka, akan semakin tampak keburukan martabat keislaman kita dan semakin akrab dengan bala bencana, yang selanjutnya hati pun akan keras membatu dan akan lalai dari kebenaran.
Rasulullah sendiri dengan tegas melarang kita banyak bicara yang sia-sia.
Dalam sebuah sabda beliau, yang artinya, “Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir kepada Allah, sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR.2.
Berkatalah sesuai tempatnya
Jagalah Kehalusan Tutur Kata Orang yang lisannya bermutu haruslah berkemampuan memperhalus dan menjaga kata-katanya tidak menjadi duri atau tidak bagai pisau silet yang siap melukai orang lain.
Menjaga perasaan dan perkataan atau lisan kita untuk tidak membuat hati tersakiti.
Semoga kita senantiasa dapat menjaga perkataan kita dari hal sia-sia.