Kisah motivasi Cinta Merpati dan Bunga Mawar.
Seekor merpati putih nampak memulai harinya dengan mengepakkan sayapnya, terbang kesana kemari mengitari hijaunya alam di musim semi, dan dengan penuh senyuman ia menyapa semesta yang bijak pagi itu. Dari kejauhan, sang merpati itu melihat sekuntum bunga mawar putih yang hendak merekahkan kelopaknya menyambut pagi. Sang merpati pun langsung jatuh hati melihatnya, tanpa membuang waktu, ia menghampiri bunga cantik itu.
”sungguh kau adalah bunga tercantik yang pernah aku lihat” puji merpati itu,
”wahai merpati, apa maumu?” tanya sang mawar dengan penuh kewaspadaan.
”tenang bunga cantik, aku hanya jatuh cinta padamu, dan ingin memetikmu untuk menemani hari-hariku”.
Bunga mawar itupun tercengang mendengar pernyataan merpati. Akhirnya ia mengajukan tiga permintaan untuk sang merpati, merpati pun menyetujuinya.
”wahai merpati,, tolong bantu aku merentangkan semua kelopakku ini, sebagai permintaan yang pertama” kata mawar itu, dan dengan mudah sang merpati itu memenuhi permintaan pertama itu.
”wahai merpati,, usirlah semua kumbang yang hendak menghisap maduku, ini permintaanku yang kedua”, dan seperti permintaan yang pertama, kali ini sang merpati dengan mudah mengabulkan permintaan itu.
” wahai merpati,, ubahlah warna kelopakku yang putih ini menjadi merah, sebagai permintaan terakhir”. sang merpati terdiam sejenak mendengar permintaan itu. Akhirnya,tanpa membuang waktu lagi, merpati itu pergi meninggalkan mawar itu, dan kembali dengan membawa sebilah pisau.
”wahai bunga mawar pujaanku, akan ku kabulkan permintaan terakhir itu”. dan sang merpati putih itu menggorok sendiri lehernya di atas bunga mawar itu, darahnya mengucur, merambat di semua kelopak mawar itu, dan akhirnya sang merpati itupun mati di samping mawar itu.
Itulah kisah cinta sang merpati.
Apakah benar menurut sobat pengorbanan merpati itu. Tentu tidak bukan?? semua kisah itu hanyalah fiktif belaka,, kita sebagai makhluk tuhan yang beriman jangan sampai meniru pada pengorbanan sang merpati. Hanya demi cinta, kita tak perlu menjadi lemah, kita harus bisa mengerti pedoman bahwa CINTA TAK HARUS MEMILIKI, TETAPI BUKAN BERARTI TAK MEMILIKI.