Apa itu Profit Margin dan seberapa penting bagi perusahaan? Profit Margin merupakan indikator dari kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Hasilnya bisa dibandingkan antara penjualan dan laba bersih. Penghitungan profit margin sangatlah penting karena menentukan langkah ke depan bagi sebuah perusahaan, terutama dalam menerapkan strategi penjualan dengan penetapan harga.
Bagi seorang manajer perusahaan, penghitungan rasio profit margin sangat penting karena sekaligus bisa diandalkan sebagai kemampuan untuk mengontrol beban-beban usaha. Biaya operasional sebuah perusahaan cenderung bisa membengkak akibat beberapa faktor. Nah, dengan menghitung profit margin, efisiensi anggaran lebih bisa dipastikan karena telah diukur dan dinilai secara pasti.
Profit margin dengan rasio besar akan sangat menguntungkan sebuah perusahaan. Sebab anggaran yang dipersiapkan untuk beban produksi akan lebih mungkin untuk dirampingkan sehingga bisa dialokasikan ke sumber daya lain.
Jika Anda butuh artikel tentang manajemen keuanga, silakan KLIK www.IlmuManajemenKeuangan.com
Nah, perusahaan juga akan lebih produktif karena laba bersihnya meningkat pesat sekaligus memancing minat para investor. Kehadiran para investor di sebuah perusahaan akan menyuntikkan dana segar yang akan memicu tingkat produktivitas dan efisiensi kerja. Apalagi jika tingkat kepercayaan investor semakin besar, dengan jumlah saham yang ditanamkan. Rasio dari profit margin sekaligus menunjukkan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan laba bersih dari nilai jual produk. Dalam hitungan persentase, laba tersebut menjadi titik tolak baru dari perusahaan untuk mengembangkan usaha.
Kemampuan menciptakan laba tentu saja berbeda pada setiap perusahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kualitas sumber daya manusia, alat produksi, dan besarnya modal yang dialokasikan untuk biaya produksi. Masing-masing saling terkait dan tidak menutup kemungkinan jika salah satu punya potensi lebih bagus bisa mengangkat reputasi produk dan daya jualnya. Meskipun harus diupayakan bahwa ada keseimbangan di antara beberapa faktor tersebut.
Dengan menyeimbangkan faktor-faktor produksi, kualitas yang diharapkan akan lebih dinamis. Di sinilah peran manajer perusahaan sangat diharapkan mampu mengembangkan modal awal dan sekaligus memperbesar peluang profit dari setiap faktor. Sementara itu, faktor lainnya yang berperan tentu saja seperti bentuk promosi dan pemasaran.
Seorang manajer juga bertanggung jawab dalam mengelola selisih margin yang cukup bagi pemilik modal sebagai antisipasi dari sebuah proses produksi. Nilainya bisa disesuaikan dengan kesepakatan yang telah diatur di awal sejak usulan kompensasi dicetuskan.
Nah, dengan kinerja produksi yang efisien serta profit margin memuaskan, kualitas manajemen dalam sebuah perusahaan akan nampak jelas. Apakah bisa betul-betul diandalkan atau hanya memenuhi kualitas standar. Tugas dari manajer perusahaan memang terlihat sangat berat ketika berhadapan dengan skema perusahaan yang lebih besar dan kompleks. Apalagi jika harus mengelola beberapa produksi dalam waktu bersamaan di sebuah perusahaan. Tetapi tidak ada yang tak mungkin jika bicara mengenai peluang bisnis, apalag memperbesar profit margin.
Sudah sangat wajar jika seorang investor hendak menanamkan modal, ia harus memastikan kualitas dari perusahaan melalui beberapa analisis. Nah, salah satunya adalah rasio profit margin dari perusahaan tersebut. Jangan sampai seorang investor melakukan tindakan gegabah dengan menanamkan modal tanpa perhitungan akurat. Prinsip utamanya ialah mencari tahu apakah perusahaan tersebut betul-betul menghasilkan keuntungan. Profit margin netto akan memastikan seorang investor untuk segera mengambil keputusan pada sebuah perusahaan. Jika perusahaan tersebut dinilai tidak profitabel, maka seorang calon investor cenderung akan mundur dan mencari perusahaan lain yang lebih potensial untuk ditanami modal.
Sebetulnya, ada tiga macam rasio profit margin yang terdiri dari gross profit margin, net profit margin dan operating profit margin. Nah, masing-masing disesuaikan pada kebutuhan perusahaan dalam menghitung laba yang dihasilkan selama kurun waktu tertentu. Lebih seringnya dipakai cara untuk menghitung laba bersih atau Net Prodit Margin. Sebab itu adalah satu patokan bagi para investor yang mungkin berminat pada perusahaan tertentu.
Rumusan untuk mencari Net Profit Margin ialah Laba Bersih/Penjualan x 100%. Nah, profit margin yang lebih dari 5 persen dianggap aman atau cukup baik untuk ditanami investasi. Sebuah perusahaan yang mampu mencapai persentase tersebut sudah bisa lega karena peluang investasi cukup positif.