Apakah yang ada dipikiran sobat, jika ada ungkapan
”Cinta tak Harus Memiliki ” ?.
Ah..Sejatinya Mencintai itu harusnya memiliki. Kalau tidak bisa dimiliki, JANGAN mencintai (atau kurangilah cinta sobat).
Boleh mencintai tanpa memiliki, tapi CINTAILAH YANG SOBAT MILIKI. Bila Sobat mencintai sesuatu, kemudian gagal memilikinya, relakan saja. Punahkan cintamu itu dan arahkan kepada yang bisa engkau miliki.
Kemampuan melepaskan apa yang luput dan hilang darimu adalah bagian dari keimananmu kepada Tuhan.
Pantaskah kita menganggap apa yang terbaik bagi kita adalah yang luput itu?.
Mengapa tidak kita syukuri apa yang diberikan- Nya kepada kita?
Mencintai sesuatu yang tidak dimiliki sebenarnya adalah tindakan yang buruk, karena menguras energi.
Cinta adalah perhatian yang memerlukan energi perasaan dan pikiran.
Mencintai memerlukan energi.
Karena itulah yang terbaik adalah saling mencintai, suatu kondisi saling memberi energi.
Bila kita saling mencintai, maka kedua pihak akan semakin sehat dan tumbuh.
Bila hanya salah satu yang mencintai , maka si pecinta akan terus mengeluarkan energinya dan suatu saat mengalami kemunduran, fisik maupun mental.
Hanya mereka yang punya tingkatan ikhlas tinggi sajalah, mampu menyerap dengan mudah energi dari alam semesta untuk kemudian disalurkan menjadi energi cinta kepada makhluk lain.
Dan kalau memang punya keikhlasan tinggi, bukankah sangat mudah untuk melepaskan apa yang luput itu?
Bila sobat pernah mencintai seseorang, dan lalu menjadi milik orang lain.
Punahkan cintamu kepadanya.
Carilah sosok lain yang bisa mengimbangi cintamu, dan cintailah sepenuh- penuhnya.
Cinta searah tak akan menumbuhkan, cinta dua arah akan saling menumbuhkan.
Mencintai tak harus memiliki. Setelah gagal memiliki, tak usahlah terus mencintai. Carilah ganti, dan kemudian cintailah apa yang kau miliki. Mencintai , harusnya memiliki.
Eitz tapi tentunya Semua itu setelah sobat berjuang untuk mendapatkan Cinta tersebut. Dan setelah sobat yakin bahwa Dia bukanlah Untukmu…