Orang Ketiga Antara Harapan dan Kenyataan.
Pernahkah sobat mengalami pada suatu saat sedang asik-asik pacaran atau setelah sekian lama menjalani hubungan dengan seseorang, Datanglah godaan sebuah pilihan lain dihadapan sobat ?.
Maunya gak di anggap, tapi pilihan tersebut terlalu menarik untuk dilewatkan, sementara untuk memutuskan pacar yang sedang dijalani, kita ternyata masih sayang sama dia.
Jadilah si ” pilihan baru tersebut seorang WIL atau PIL,alias orang ketiga.”
Menjadi orang ke tiga bukan suatu cita-cita,apalagi keinginan yang sudah di niatkan oleh seseorang.
Status itu datang dan melekat dengan sendirinya,seiring langkah kaki dan kehidupan yang di jalani.
Bagi sobat yang menduakan pacar, WIL/PIL itu mungkin hanyalah selingan untuk menghilangkan kejenuhan terhadap pacar atau pasangan, posisinya tetap saja dibawah pasangan yang ada sekarang.
Walau ada juga yang sampai terhanyut jauh ke dalam perasaan.
Tapi pernahkah sobat memikirkan apa yang ada dipikiran WIL/PIL sobat terhadap sobat ?
Sangat berartikah sobat bagi mereka?
Apa yang mereka harapkan dari hubungan ini ?
Cinta itu buta, Bagi WIL/PIL yang mengerti, mereka akan sadar atas posisi mereka yang dibawah angin.
Awalnya hanya dianggap sebagai selingan namun seiring waktu berubah jadi cinta, rasa haus akan kasih sayang dari pasangan bertambah, lalu Wil/Pil ingin punya status yang lebih jelas lagi sementara sobat tak bisa memberikan lebih bagi mereka.
Sedih lah yang mereka rasakan.
Lalu siapa yang pantas disalahkan dalam suatu hubungan gelap seperti ini?
Si WIL/ PIL atau orang yang sudah berpasangan itu?
Kondisinya hampir sama seperti menanyakan mana diantara ayam atau telur yang lebih dulu ada, sangat subjektif.
Ada yang menilai WIL/PIL lah yang salah, argumennya.
“ Sudah tahu orang sudah bersuami/beristri masih aja di dekati”,
Tapi bagi yang lain mereka beranggapan si Istri/ Suami orang itulah yang salah.
Kata mereka
“ Sudah punya suami/istri kok masih aja cari yang lain.”
Kedua pendapat tadi sama-sama benar, tapi bagi mereka yang menjalaninya mereka tidak akan ambil pusing.
Untuk sesaat dunia milik mereka berdua.
Kita memang tidak bisa memilih akan jatuh cinta sama siapa, dimana dan kapan, tapi kita harus bisa memahami keinginan kita dimasa yang akan datang.
Saat kita jatuh cinta pada pacar orang.
Sebaiknya kita bertanya pada diri kita sendiri,
” apa yang akan kita dapat dari hubungan ini?.”
Bagi yang masih mengharap cinta,
Mungkin dia akan berjanji setia pada kita, tapi ingat janjinya adalah janji diatas ingkar, pengingkaran kesetiaannya terhadap pasangannya yang sudah dimilikinya. Nah, sama pasangan yang sah aja masih ingkar apalagi sama kita?.
Semua kembali pada komitmen kita saat memulai suatu hubungan,fondasi awal itulah yang akan menentukan arah hubungan selanjutnya…
Thank’s sob.