Artikel motivasi,
Cinta sejati, untuk dirasakan Oleh hati yang murni Bersih dari nafsu dan berahi
Setiap indera membutuhkan obyek untuk dinikmati.
Telinga membutuhkan suara-suara merdu. Suara aliran sungai yang tenang.
Suara kicau burung di pagi hari. Suara gemuruh ombak yang mengguyur pasir bergantian.
Suara alunan adzan dari kejauhan.
Atau syahdunya suara lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.
Semuanya membuat telinga dimanjakan.
Mata memerlukan pemandangan-pemandangan indah untuk dilihat.
Langit yang menghampar biru. Gunung yang kokoh tinggi. Atau laut luas yang seakan tak berbatas.
Seluruhnya memberikan kenikmatan tersendiri bagi penglihatan manusia.
Lidah menuntut hidangan-hidangan lezat untuk dikecap. Gurihnya daging burung. Segarnya buah jeruk. Manisnya kurma. Atau air zam-zam. Kesemuanya memuaskan lidah.
Telinga menuntut suara.
Mata menuntut panorama.
Lidah menuntut makanan dan minuman lezat penggugah selera.
Lalu apa yang dituntut hati ?
Hati menuntut cinta. Tetapi hati tak akan pernah mendapatkannya.
Kecuali telah bersih dari debu-debu nafsu yang melekati permukaannya.
Cinta memenuhi kebutuhan hati. Pemenuhan cinta kepada hati ini lebih indah ketimbang pemenuhan yang dilakukan panorama kepada mata.
Lebih nikmat ketimbang pemenuhan makanan dan minuman terlezat kepada lidah.
Dan lebih syahdu ketimbang pemenuhan suara termerdu kepada telinga. Itu karena hati adalah indera yang lebih agung.
Lebih tinggi dari semua indera lainnya.
Terkadang hati memberitahu banyak hal diluar jangkauan indera lainnya.
Indera yang lima hanya memberitahu yang kasat indera. Sedang hati tidak.
Cinta tulus mampu membuat hati halus.
Sehingga mampu memberitahu bahwa kekasih merindukan kita.
Bahwa kekasih membutuhkan kita.
Bahwa kekasih dalam cengkeraman marabahaya.
Sehingga kita harus cepat-cepat menjumpainya.
Tuk memberikan perlindungan. Dan menyiramkan kasih sayang yang dibutuhkannya.
Sumber : cintaromantis.com