Artikel Motivasi,Apakah Aku Egois ?.
Sobat egois secara alami telah tertanam dalam diri setiap manusia,Namun jangan biarkan egoisme menguasai kita,karena akan sangat merugikan.Kisah cinta yang didasari atas dasar kasih sayang dapat hancur karena egoisme dan menyisakan orang-orang yang terluka karenanya.
Kisah percintaan pada sepasang anak manusia, dapat menghadapi suatu kendala pada saat salah satu dari pasangan tersebut masih mempertahankan sikap ego diri, terutama ketika sikap ego tersebut ditunjukkan secara berlebihan.
Egoisme sikap, pada dasarnya dapat menghalangi tumbuhnya sikap tulus di dalam diri seseorang.
Sikap egois membuat seseorang cenderung hanya memperhatikan atau mementingkan kepentingan diri sendirinya, dan seakan-akan lupa untuk berbuat baik kepada orang lain.
Adanya egoisme, dapat membuat seseorang menjadi selalu memperhitungkan setiap perbuatan yang dilakukannya kepada orang lain.
Hal tersebut justru membuat kita sulit untuk berbuat tulus pada orang lain. Untuk apa kita mempertahankan sikap egoisme kita, kalau sikap egois tersebut justru membuat kita menghadapi dilema dalam membina hubungan yang harmonis.
Apabila kita memang sudah memutuskan untuk bersedia berbagi kasih dengan orang lain, maka kita juga harus bisa menyatakan sikap tulus kita pada pasangan kita (dalam arti positif, tentunya).
Cinta memang indah seperti yang pernah kita dengar, seperti yang kita lihat, seperti yang tertuliskan, dan seperti yang dibicarakan setiap orang.
Oleh karena itu, cinta yang tumbuh dan bersemi dalam hati, patut untuk diperjuangkan, dengan mempertaruhkan segala yang ada, termasuk dengan menempatkan ketulusan hati nurani pada saat menjalankannya.
Dengan bersikap tulus, berarti kita telah memberi makna indah akan adanya sikap menghargai orang lain, serta menghargai hubungan yang telah kita bangun dengan kekasih hati kita.
Ketulusan sikap, bukan hanya membuat orang lain senang, namun juga bisa membahagiakan diri sendiri.Oleh karena itu, lakukanlah segala sesuatu yang bisa mendorong kita untuk dapat mencintai orang lain dengan tulus.
Wahai seseorang maafkan aku bila masih bersikap egois padamu,
Tolong bila aku telah menyakitimu, Kamu bersedia mengingatkan dan mengajariku,
Dengan itu aku akan bahagia,
Namun Jika kau pergi dan menjauh meninggalkanku dengan seribu tanya…..
Aku akan sedih tak kan bisa mema’afkan diriku sendiri…