Pocong, kuntilanak. suster ngesot,menjadi penguasa film, hebat sekali !
Luar biasa,mereka menguasai jagad perfilman walau mereka sudah berbeda alam.
Malah sekarang mereka berkolaborasi dengan artis film Luar Negri ” artis panas Hot sob… ”
Apa para hantu ini sudah kena imbas modernisasi ..?
Atau mereka di peralat alias dibodohi,demi rupiah bolehlah mereka di pakai..?
Film-film mereka ceritanya sering dibuat sambung menyambung dan seperti pocong 2 ,3,4..kuntilanak beranak 2,
suster ngesot ngepot dan seterusnya… Sepertinya mereka sudah di kontrak se umur-umur ea hingga di buat berantai ?
Banyak adegan mereka katanya ”bagai” (kata halus dari jiplak plagiat !!)scene film horror luar negri.
Hadirnya peran dukun dan guna-guna disetiap film horror juga tidak pernah ketinggalan (ngajarin yang tidak bener nih).
Dan Pasti ada adegan seronoknya ..,demi apa ?.Uang semata…. ..?
Judul di buat mengada-ada sampai terdengar tidak masuk akal.. ” pocong datang bulan, rintihan pocong perawan” ya ampun apa ini yang di inginkan konsumen ? Atau dipaksakan agar di terima konsumen film…?
* Film Horor di Indonesia memang memiliki pasar tersendiri. Pasar yang sudah dibentuk untuk menyukai sebuah sensasi murahan,dengan bumbu seksualitas yang over dosis sampai tidak terlihat lagi bahan utamanya (horor). Jika negara lain sudah memulai beraksi dengan membuat film teknik tinggi, maka di Negara kita cukuplah film dengan teknik rendah, namun sensasi murahan yang tinggi.Hal yang sangat memprihatinkan.(* kompasiana)
Memang setiap film mereka buat dengan dalih banyak hikmah dan kebaikan,tapi sulit rasanya melihat itu di tengah adegan-adegan syurr…. Hayo sobat ngaku saja apa yang paling membekas setelah nonton film-film ini…?