Kota yang seolah berada diatas awan ini bernama Oksibil, ibu kota dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebuah kota yang indah yang berada di ketinggian sekitar 1800 mdpl dengan diapit oleh deretan pegunungan bintang dengan lereng-lereng terjal yang membuatnya seperti permata yang tersembunyi. Hampir 90% wilayah di Kabupaten Pegunungan Bintang adalah pegunungan.
Oksibil cenderung lembap dan memiliki suhu yang cukup rendah yakni berkisar antara 15 celcius dan seringkali turun kabut. Oksibil sendiri adalah Ibu kota Kabupaten dan bagian dari 34 distrik atau kecamatan yang ada di kabupaten Pegunungan Bintang. Kabupaten ini tergolong masih baru, yakni dibentuk pada tahun 2002 bersamaan dengan 13 Kabupaten lainnya di Papua.
Kabupaten Pegunungan Bintang meruapakan bagian Provinsi Papua Pegunungan yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini di sebelah timur, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Keerom, sebelah selatan dengan Kabupaten Boven Digul, dan sebelah barat dengan Kabupaten Yahukimo. Disini jugalah Puncak Mandala dengan selimut es abadinya berada.
Akibat dari letak geografisnya yang berupa pegunungan terjal dan lembah-lembah sempit ini membuat Oksibil memiliki akses yang sangat terbatas. Sangat sulit untuk mencapainya lewat jalur darat dan hanya bisa dicapai oleh pesawat kecil yang secara reguler maupun carter terbang melalui Bandara Oksibil. Beberapa maskapai yang punya jadwal reguler ke Oksibil diantaranya adalah Trigana Air, Susi Air, dan penerbangan Misionaris.
Pesawat-pesawat ini juga berfungsi sebagai penerbangan kargo yang berfungsi untuk membawa berbagai macam logistik untuk Kabupaten ini. Dengan ketiadaan akses darat, maka kehadiran pesawat-pesawat ini tentunya sangatlah penting.
Kabupaten dengan penduduk yang masih jarang
Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki luas wilayah 15.682 km² dan hanya dihuni oleh 113.733 jiwa yang berarti hanya sekitar 7 jiwa per satu kilometer. Ini adalah kabupaten yang cukup sepi karena penduduknya yang sedikit tersebut. Selain itu dengan kondisi geografisnya yang berupa pegunungan membuat penduduk tersebar di beberapa lokasi yang sulit dijangkau seperti lembah terpencil dan pegunungan yang terjal.
Kebanyakan penduduk masih hidup dengan cara pertanian tradisional dan mengonsumsi umbi-umbian sebagai bahan makanan utama. Sementara komoditas andalan dari Kabupaten Pegunungan Bintang adalah Kopi dan Kakao. Produk kopi dari kabupaten ini dikenal dengan sebutan kopi Oksibil yang sudah cukup populer dimata banyak orang. Kopi dari sini juga dikenal sebagai kopi koteka karena kemasannya yang unik yakni memakai koteka.
Oksibil Memakai Listrik terbarukan
Lokasinya yang cukup susah diakses membuat jaringan listrik di tempat ini harus memanfaatkan apa yang dimilikinya untuk menghadirkan listrik. Diantaranya memanfaatkan PLTM (Pembangkit listrik tenaga mikrohidro) yang sudah terbukti sebagai Energi terbarukan. Selain itu di RSUD Oksibil juga memanfaatkan Solar Cell yang terbukti menyediakan kebutuhan listrik.
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang
Dengan keterbatasan akses dan logistik, fasilitas kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang masih sangat terbatas. Saat ini terhitung baru ada satu Rumah Sakit di Oksibil. Selain itu ada 4 unit Puskesmas dengan fasilitas perawatan, 25 unit Puskesmas tanpa perawatan, 14 Puskesmas pembantu, 226 Posyandu, 1 Apotek dan 1 gudang farmasi.
Untuk meningkatkan kompetensi apoteker dan pelayanan kesehatan maka hadir pafioksibil.org yang merupakan situs resmi dari Persatuan Ahli Farmasi cabang Oksibil Pegunungan Bintang. Organisasi ini hadir sebagai upaya untuk mewujudkan tenaga ahli farmasi yang kompeten dan menjunjung tinggi kode etik.
Pafi Oksibil berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mewujudkan pelayanan yang optimal bagi pasien. Pafi juga seringkali mengadakan penyuluhan mulai dari penggunaan obat, dosis obat, efek samping obat dan pencegahan penyalah gunaan obat.