Membuat resume dapat dilakukan secara mudah, tapi bisa jadi sulit jika kamu tidak mengemasnya secara berbeda dari yang lain. Simak tipsnya lewat artikel berikut ini!
Apa itu resume? Resume adalah berkas singkat berisi riwayat pendidikan, pengalaman kerja, informasi kontak, hingga daftar skill kita. Sebagai bagian dari dokumen lamaran kerja, kamu harus pandai-pandai menerapkan cara membuat resume yang baik dan benar.
Seringkali orang salah mengira, apa resume sama dengan CV? Faktanya, dua berkas ini tidaklah sama. Perbedaan resume dan CV terlihat jelas pada isinya, di mana resume dikemas secara singkat, sementara CV lebih lengkap bahkan lebih dari satu lembar.
Kebutuhan membuat resume tak hanya untuk fresh graduate saja, tapi juga pekerja yang ingin pindah perusahaan. Saat ini sudah tersedia banyak sekali contoh resume yang tersebar di internet, sehingga kamu bisa mencari referensi sesuai kebutuhan.
Tak ayal, ada pula sejumlah platform resume online gratis yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Namun, sudahkah kamu tahu tips membuat resume secara ampuh agar mudah diterima kerja? Jika belum, yuk, pahami penjelasannya di bawah ini!
5 Tips Membuat Resume agar Mudah Diterima Kerja
1. Kemas Secara Sederhana
Tips membuat resume yang pertama adalah mengemasnya secara sederhana. Mungkin kamu berpikir bahwa resume yang baik adalah resume yang tampil heboh dan menarik perhatian, padahal itu semua tidak selalu benar!
Kunci kesuksesan resume adalah pengemasan yang sederhana alias minimalis. Hal ini dapat ditentukan dari rekomendasi font yang sederhana seperti Helvetica, Arial, atau Century Gothic.
Setelah itu, pertimbangkan ukuran font pada kisaran 10 hingga 12. Usahakan untuk menyisakan ruang kosong di sekeliling resume agar pihak penyeleksi lamaran kerja dapat berfokus melihat pada teks secara nyaman dan jelas.
Apapun format dan tampilan yang hendak digunakan pada resume, kamu harus mengedepankan kejelasan dan keterbacaan. Tanpa dua aspek ini, resume kita rentan tidak dibaca karena dinilai terlalu rumit.
2. Dahulukan Informasi Kontak
Sebagus apapun isi resume, tidak mengisi informasi kontak secara lengkap adalah kesalahan besar. Pastikan kamu mengisi deretan kontak berikut di area paling atas resume:
- Nomor telepon (ponsel/rumah)
- Alamat e-mail profesional
- Profil LinkedIn
- Media sosial
Pastikan informasi kontak di atas sudah benar dan formal. Hindari menaruh nomor ponsel lebih dari dua, jangan pernah memasukkan nama e-mail yang jauh dari bahasa profesional, pastikan pula media sosial kamu berisi konten yang sopan, formal, dan tidak mengandung SARA.
Beberapa orang turut menyertakan blog atau website pribadi berisi portofolio, khususnya pekerja digital. Jika diperlukan, kamu juga bisa memasukkan portofolio itu pada informasi kontak. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan, ya!
3. Isi Resume Harus Valid dan Relevan
Resume adalah catatan riwayat hidup kita sendiri sebagai pekerja. Otomatis, catatan tersebut harus valid alias bisa dijamin keasliannya.
Pada beberapa kasus, orang-orang bisa memalsukan data demi dipanggil kerja. Padahal, cara ini bisa merugikan kita nantinya. Meski kamu akhirnya berhasil diterima, risiko kesulitan menggarap sebuah proyek bisa terjadi di tengah pekerjaan dan kelak menyulitkan diri sendiri.
Kedua, pastikan resume kamu relevan alias sesuai dengan posisi yang hendak dilamar. Misal ketika ingin melamar sebagai UX Researcher, maka pastikan kamu punya latar belakang kerja, magang, dan sejenisnya yang masih berkaitan.
Tidak punya latar belakang kerja terkait, tapi kamu sangat ingin melamar? Kamu dapat memfokuskan resume pada keterampilan terkait, lalu pastikan untuk menyertakannya dengan surat lamaran yang menceritakan narasi mengapa kamu ideal untuk pekerjaan tersebut.
4. Gunakan Platform Desain Terbaik
Menulis isi resume bisa jadi sederhana, tetapi aspek lain cukup menantang yang harus kamu pertimbangkan adalah pengemasan visual. Sejak awal membuat resume, pastikan kamu mempertimbangkan pemilihan aplikasi desain yang mudah digunakan.
Salah satu platform terbaik yang bisa kamu gunakan adalah pembuat resume Canva. Proses pembuatannya mudah, kamu bisa mengikuti langkah sebagai berikut:
- Buka Canva di aplikasi atau ponsel.
- Pilih template resume paling sesuai.
- Atur elemen desain seperti font, kombinasi warna, logo, dan lain-lain.
- Atur seluruh elemen desain hingga hasilnya ideal.
- Simpan dan bagikan resume, baik secara fisik (cetak) atau unggah dalam format berkualitas tinggi.
Gunakan platform desain paling mudah untuk dipakai. Semakin nyaman, tentu kamu akan semakin cepat mengerjakannya.
5. Periksa Kembali Sebelum Dikirim
Sudah selesai membuat resume? Jika sudah, review ulang isi resume dan kontennya sudah rapi dan tidak ada kesalahan. Periksa mulai dari kata-kata, bahasa yang digunakan, hingga format resume.
Kesalahan paling umum yang sering terjadi pada resume adalah typo. Pihak HRD biasanya benar-benar melihat teks secara mendalam dan kesalahan penulisan bisa jadi minus.
Setelah itu, format desain. Pastikan kamu tidak menggunakan font yang sulit dibaca, lalu usahakan agar kombinasi warna tidak lebih dari tiga karena malah jadi tidak enak dipandang mata.
Kamu juga bisa meminta orang terdekat untuk melihat resume milikmu dan biarkan mereka memberi penilaian. Setelah aman, saatnya mengirim resume pada perusahaan impianmu.
Kesimpulan
Itulah tadi tips membuat resume yang bikin mudah diterima kerja. Teruslah berusaha mengirim ke banyak perusahaan, dan lihat hasilnya setelah menunggu beberapa waktu kemudian. Semoga berhasil!