Dengan volume transaksi harian yang terus meningkat dari waktu ke waktu pada indeks pasar saham, kerap kali para investor tertarik untuk mulai melakukan perdagangan margin. Meski dari satu sisi, perdagangan margin menawarkan leverage yang cukup menarik saat tiba halnya berdagang ekuitas, namun faktanya tidak semua orang cocok dengan metode yang satu ini.
Perdagangan margin sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses ketika penanam modal perseorangan membeli saham lebih banyak dari kemampuan mereka yang sebenarnya. Pada metode ini, seseorang dapat membeli dan menjual saham menggunakan dana atau sekuritas pinjaman. Secara mendasar, margin perdagangan adalah leverage yang memungkinkan pemilik modal untuk melakukan perdagangan secara terbuka di bursa, lebih lanjut tentang modal yang mereka miliki, baca lebih lanjut di sini tentang margin. Terkait persyaratan dan ketentuan yang diatur oleh perdagangan perdagangan Biasanya diatur lebih lanjut oleh regulator keuangan lokal.
Layaknya perdagangan atau investasi model lain, tentunya ada cara tertentu yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari perdagangan margin terkait cara kerjanya. Berikut 5 cara di antaranya.
Pahami peraturannya
Sebelum Anda mulai bertransaksi, pastikan Anda paham betul aturannya. Hal ini terlebih penting ketika Anda menggunakan layanan pialang. Masing-masing pialang biasanya memiliki peraturan tersendiri, termasuk dalam hal keuntungan dan risiko yang ditawarkan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menguasai hal ini.
Sama seperti pinjaman pada umumnya, selalu berlaku bunga terhadap pinjaman yang Anda lakukan. Dengan memahami mekanisme bunga pinjaman yang ditawarkan, Anda bisa mengoptimalkan pinjaman yang Anda lakukan.
Hindari margin call dan gunakan penghenti kerugian
Jika Anda berencana bertransaksi di perdagangan margin, hindari melakukan margin call. Istilah ini merujuk pada tindakan yang mewajibkan pemilik modal untuk melakukan deposit dana yang lebih besar ke akun mereka untuk menutup pengurangan nilai portofolio mereka atau bahkan menjual aset yang dimiliki.
Dalam perdagangan margin, apabila nilai dari keseluruhan portofolio mengalami penurunan, hal ini akan memicu trader untuk melakukan margin call. Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menggunakan strategi penghenti atau pemutus kerugian. Strategi ini tidak hanya bisa mencegah margin call, tapi juga menekan kerugian yang lebih besar.
Antisipasi peristiwa di masa mendatang
Ketika aset Anda diperoleh menggunakan dana pinjaman, Anda harus ekstra hati-hati akan peristiwa yang bisa terjadi. Hal ini mencakup rilis laporan pendapatan, rapat umum tahunan, dan lain sebagainya. Tak jarang, investor memutuskan melakukan pembelian saham sebagai langkah antisipatif akan peristiwa yang dianggap positif, namun, sebagai pemilik modal, Anda tetap harus waspada akan kemungkinan terjadinya peristiwa negatif di masa mendatang.
Sediakan dana segar cadangan
Ada satu peraturan penting dalam dunia investasi. Ketika hal yang terburuk terjadi, pastikan Anda tetap memiliki dana cadangan di akun. Hal ini harus Anda lakukan agar jangan sampai peristiwa terburuk tersebut menghentikan langkah investasi Anda. Dana portofolio yang Anda miliki harus digunakan untuk kembali ke kondisi awal di tengah masa-masa sulit yang melanda.
Hindari spekulasi
Ada beragam cara yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan keuntungan. Salah satunya adalah melakukan spekulasi. Meski hal ini berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar, tidak selamanya cara ini cocok untuk diterapkan. Bahkan perlu diingat bahwa melakukan spekulasi menggunakan dana Anda sendiri atau terlebih dana pinjaman, bukanlah strategi terbaik yang bisa Anda lakukan. Alih-alih mendatangkan keuntungan, langkah ini berisiko besar mendatangkan kerugian bagi Anda.
Oleh karena itu, dalam melakukan perdagangan margin, selalu terapkan strategi yang menempatkan pencarian keuntungan dan penekanan risiko kerugian secara seimbang. Hal ini penting agar Anda tidak menderita kerugian dalam jumlah besar.
Tak hanya itu, dalam melakukan perdagangan margin, Anda juga harus percaya diri dengan strategi investasi yang telah Anda tetapkan sebelumnya. Jangan beralih ke strategi lain dengan begitu mudah, terlebih jika Anda tidak menguasai dasar dari strategi alternatif tersebut secara mendalam. Hal ini justru akan merugikan Anda.