Perkembangan anak memang berbeda-beda, ada yang pesat dan ada yang sedikit terlambat. Ada dua hal yang mempengaruhi perkembangan seorang anak, yaitu faktor pemberian biologis dari orang tua sejak lahir dan pengaruh lingkungan, termasuk didalamnya pengaruh dari keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan masyarakat dan budaya. Jadi jangan khawatir apabila seorang anak tiba-tiba emosional dan bertingkah lebih berani dari biasanya.
Perkembangan Emosi anak berubah seiring usia, terkadang mereka semakin menuntut dan menginginkan orang tuanya untuk mengerti dan menuruti. Anak selalu rindu terhadap sifat Orang Tua yang mau memanjakan dan tahu terhadap apa yang ia sukai. Apabila dilarang, besar kemungkinan seorang anak akan marah dan menangis tanpa henti, malah terkadang sampai mengamuk. Hal yang biasa mereka lakukan ketika marah adalah membuang-buang mainan atau apa saja yang ada di dekat mereka, tapi ini tidak dilakukan oleh semua Anak.
Berikut adalah hal yang mungkin bisa merubah mood ceria mereka menjadi buruk;
1.Ingin bermain permainan yang berbahaya, namun jelas akan dilarang oleh Orang Tuanya.
2.Ingin membeli jajan yang banyak pewarna dan pengawetnya.
3.Ingin makan dengan lauk tertentu. Untuk poin ini, pasti terjadi hampir ke semua Anak.
Mereka sudah bisa menentukan mana yang mereka sukai, mana yang lebih enak. Mereka cenderung akan memilih lauk yang ‘itu-itu saja’ karena menurut mereka makanan itulah yang paling lezat di lidah. Sedangkan sebagai Orang Tua, pasti ingin memberikan gizi yang seimbang kepada Sang Buah Hati agar sehat, tinggi, dan asupan gizi lainnya terpenuhi.
4.Ingin melakukan suatu hal, namun sebagai Orang Tua, malah tidak perasa.
5.Waktu tidur yang sedikit, atau jam tidur yang telat dari biasanya. Cenderung akan mengakibatkan anak menjadi uring-uringan tidak jelas.
Dan mood yang buruk mengakibatkan beberapa kebiasaannya berubah, bahkan berimbas kepada kesehatan Anak:
1.Anak akan mengalami ‘pusing’ jika terus memikirkan sesuatu yang sedang diinginkannya.
2.Nafsu makan menjadi berkurang karena suasana hati tidak kunjung membaik.
3.Anak akan mengingat apa yang pernah ia inginkan dulu. Dan ia juga cenderung ingat terhadap penolakan Orang Tua yang tidak menurutinya.
4.Anak akan meminta lebih jika permintaan awalnya diabadikan atau tidak direspon.
5.Anak menjadi sering berfikir untuk; bagaimana cara memecahkan masalahnya sendiri.
Memang gampang-gampang-susah untuk mengatasi tingkah laku Si Kecil, lebih sabar dan meluaskan pelukan adalah hal yang paling menenangkan bagi Anak. Ajak ia bicara pelan-pelan dengan bahasa yang sesederhana mungkin. Mengusap rambutnya, memeluk dengan belaian kecil pada punggung, dan menjaga ucapan agar tidak berkata kasar kepada Anak, akan membantu memulihkan mood buruknya.