Bersama dalam Bingkai “Trus Karya Tataning Bumi” Untuk Jepara lebih Sejahtera

ciungtips.com – Jepara baru saja melewati usia yang ke 468 pada 10 april kemarin, sebuah jalan panjang bagi kabupaten di pesisir utara jawa ini untuk semakin berbenah menjadi kabupaten modern yang nyaman bagi para penduduknya. Sang Bumi Kartini yang terus bersolek dengan segala potensi yang dimilikinya.

Jepara adalah kota yang penuh dengan Kreatifitas
Jika bicara tentang kota yang menjadi bagian penting dalam hidup, saya pasti akan menjawab Kota Jepara. Saya besar di Jawa Barat, tetapi juga memiliki darah orang jepara dari Ibu. Seperti rumah kedua, Jepara begitu akrab di dalam memori saya. Bahkan selepas sekolah SMK, saya pernah bekerja di Troso sebagai tukang tenun. Hal itu saya lakukan sembari menunggu panggilan kerja saat melamar pabrik di daerah semarang.

Suara alat tenun yang khas menjadi keseharian di Troso, dari mulai pagi hingga malam pun masih banyak bersahutan. Waktu itu saya menenun kain sarung di rumah tenun Dewi Shinta, sungguh pengalaman yang berharga menata benang dan motif yang rumit menjadi sebuah kain sarung yang indah. “Pakan” benang dimasukan ke sekoci lalu mulai ditata dengan urutan yang sesuai, hingga motif mulai tampak sebagai gambaran besar. Menenun memang membutuhkan ketelitian yang ekstra,memperhatikan ribuan benang yang jika satu putus akan menjadi cacat produksi yang tidak termaafkan.

Jika menenun sudah rumit, cobalah juga proses “nyucuk” yakni dimana kita memasukan benang pada “gun” dan “sisir”. Tak hanya sekedar dimasukan, ini juga ada rumusnya supaya hasil tenunan menjadi bagus. Saya pernah mencobanya dan cukup mahir “Nyucuk” sarung dan polosan. Selama bekerja di Troso saya pun menjadi bagian dari wajah ceria kaum pekerja di hari “Kemisan” yang berarti hari gajian sebelum libur dihari jum’at, jalan-jalan mendadak ramai di sore hari mereka pergi “jeng-jeng” sekedar melepas penat.

Kekaguman saya tentang jepara adalah suasana perekonomiannya yang sangat hidup, proses kreatif tampak dimana-mana, sentra-sentra kerajinan tersebar di beberapa titik Jepara. Tak melulu tentang ukiran yang telah kadung menjadi “nama lain” dari Jepara, terdapat juga Sentra Tenun di Troso, Sentra Monel, Sentra Roti, Sentra Anyaman, hingga Sentra Genteng dan Batu Bata. Nyaris tidak ada celah menganggur asal ada kemauan karena lapangan kerja begitu banyak, Orang-orang pekerja keras itulah cermin dari warga Jepara.

Di bidang pariwisata Jepara punya beragam destinasi menarik yang bisa memanjakan para wisatawan. Sebut saja Karimun jawa yang telah terkenal dengan eksotisme pemandangan laut dan pulaunya. Belum Lagi Pantai kartini, pantai bandengan, Pantai Bondo, hingga wahana air terbaru Jepara ocean park. Jepara tidak pernah kekurangan lokasi wisata menarik yang bisa menjadi pelepas kepenatan yang menyenangkan.

Jepara kini juga memiliki wajah yang lain, investasi skala besar masuk membuat geliat Industri mulai tampak dengan terbangunnya perusahaan berskala internasional di beberapa titik. Triliunan rupiah modal masuk membawa angin segar bagi pembangunan, tetapi di sisi lain Jepara juga harus berbenah di berbagai sektor infrastruktur agar para investor betah dan dampak positif investasi ini dirasakan semua kalangan.

Jepara Dulu, Kini dan Nanti

Namun demikian pembangunan tak serta merta bisa terwujud tanpa peran serta masyarakat. Lalu bagaimana caranya ? membayar pajak tepat waktu akan membuat pemerintah bisa membangun lebih banyak lagi fasilitas dan infastruktur untuk kemudian menyejahterakan rakyatnya.

Kenapa bisa begitu ? Karena pajak merupakan sumber pendapatan negara yang utama dan terbesar. Sebagai sumber pendapatan negara, pajak pada akhirnya menjadi sumber pembiayayaan proyek-proyek pemerintah. Pajak merupakan sarana untuk menyejahterakan rakyat bersama, tanpa diimbangi dengan ketaatan atau kepatuhan rakyat membayar pajak tentu saja pemerintah tak dapat banyak membangun kesejahteraan. Jika hanya mengeluh jalan rusak, jembatan putus sementara kita tidak pernah membayar pajak tentu itu adalah hal yang ironis, penuhilah kewajiban kita pada negara lalu awasilah penggunaan pajak tersebut.

Optimalisasi destinasi wisata juga dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang signifikan. Dengan modal bentang alam yang indah Jepara dan warganya harus siap menjadi duta untuk memperkenalkan Jepara ke khalayak luas. Wisatawan yang datang akan membawa serta perpuataran uang yang akan menumbuhkan pembangunan.

Jika jalan mulus, sarana pendidikan bagus, fasilitas kesehatan mumpuni maka niscaya kualitas hidup masyarakat Jepara pun akan meningkat. Perekonomian semakin lancar akan di ikuti dengan taraf hidup yang juga semakin baik. Sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam harmoni membangun daerah.

Sesuai dengan Moto Jepara yakni “Trus Karya Tataning Bumi” sudah selayaknya semua warga Jepara “Terus bekerja keras membangun daerah” menjadikan Jepara semakin maju, berkembang dan menjadi kabupaten terdepan di Jawa tengah dan Indonesia. Semangat membangun, berkarya dan berpartisipasi aktif untuk Jepara yang lebih baik!.

MARS JEPARA

sumber tulisan: pajak.go.id, jepara.go.id,
Lagu: Mars Jepara oleh SMPN 1 Pecangaan
Gambar: wikimedia, google images, karya pribadi

Facebook Comments