Di rumah yang ayah rancang kali ini terdapat sebuah ruangan yang ayah desain untuk home cinema. Dia bilang sebuah rumah yang baik bukanlah karena besar-kecilnya atau karena bentuknya. Namun rumah yang bagus adalah rumah yang paling bisa mengakomodir kebutuhan para penghuninya. Atas dasar itu saya berasumsi bahwa keluarga yang akan menghuni rumah yang ayah rancang kali ini adalah keluarga yang suka menonton bersama.
Sepertinya mengasyikkan sekali memang bisa memiliki semacam bioskop di rumah sendiri. Saya jadi terbayang jika saya bisa tinggal di rumah seperti itu. Setelah itu ayah juga menunjukkan bahwa pada rancangan rumahnya kali ini terdapat kolam renang. Ukurannya memang tidak besar, tapi cukup lumayan untuk bisa berenang bolak-balik. Wah, pikiran saya terus menerawang. Betapa enaknya punya rumah dengan kolam renang. Kalau lagi panas tinggal nyemplung atau pasti asyik sekali jika bisa berenang malam-malam sambil diterangi lampu di dalam air.
Ayah kemudian menunjukkan detail rancangan lainnya seperti garasi, dapur, kamar mandi, dan seterusnya. Tapi kesemuanya tidak ada yang semenarik home cinema dan kolam renang. Saya bilang pada ayah jika nanti ayah mulai membangunnya saya ingin ikut untuk melihatnya. Dan nanti kalau rumah itu sudah jadi saya juga ingin masuk ke dalamnya.
Mendengar itu ayah tersenyum, dia bilang saya bukan hanya boleh melihatnya ketika dibangun atau masuk ke dalamnya ketika rumah itu sudah selesai, tapi saya juga boleh tinggal di dalamnya. Karena rumah yang ayah rancang kali ini ternyata adalah untuk rumah kita.