“Jika hidup kita ditentukan oleh pencarian kebahagiaan, barangkali tiada kegiatan yang bisa mengungkapkan banyak hal tentang dinamika kehidupan kecuali perjalanan”. The Art of Travel, Alain de Botton.
Traveling merupakan kegiatan yang akhir-akhir ini semakin digemari. Bukan hanya sekadar ingin menikmati suasana baru dan melarikan diri dari rutinitas, tetapi lebih jauh dari itu, traveling juga bisa menjadi cara kita untuk memaknai kehidupan. Generasi milenial yang haus akan tantangan dan petualangan membuat trend traveling akan semakin meningkat di masa-masa mendatang. Dan pertanyaanya sekarang adalah, siapkah kita menangkap peluang ini ?.
Alam dan Budaya yang Unik
Laksana tanah surga yang terberkati, Indonesia adalah negeri dengan pesona alam yang sangat luar biasa. Kita memiliki pantai membentang dengan debur ombak yang menari-nari, pasir putih menghampar, dunia bawah laut yang masih terjaga, gunung-gunung berdiri kokoh menantang untuk didaki, belum lagi keunikan atraksi budayanya yang seolah tidak akan pernah habis untuk di eksplorasi. Kekayaan inilah modal yang dikaruniakan oleh Tuhan dan bisa menjadi kekuatan utama kita dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar.
Tahukah kamu, bahwa saat ini sektor Pariwisata merupakan sektor penting dalam menopang perekonomian bangsa kita. Dan mulai tahun 2019 ini, pariwisata menjadi inti bisnis penghasil devisa terbesar yang bahkan mengalahkan sektor Migas dan Perkebunan yang selama ini tidak tergoyahkan. Saat Sumber Daya Alam yang terbatas semakin berkurang, maka pada sektor Pariwisata inilah kita bertumpu dan menjadikanya sebagai sumber pendapatan yang suistainable atau berkelanjutan.
Dalam lima tahun ini, Kementrian Pariwisata sudah berhasil meningkatkan hampir dua kali lipat pengunjung ke negara kita. Dan tentunya hal tersebut belum cukup, masih banyak tantangan untuk memajukan pariwisata kedepannya. Salah satunya adalah mendatangkan investasi dan meningkatkan daya saing destinasi wisata kita agar bisa semakin dikenal dan dikunjungi wisatawan mancanegara.
Kenali 10 Bali Baru Untuk Pariwisata Indonesia Lebih Maju
Pulau Dewata Bali begitu dikenal dimata para wisatawan mancanegara, bahkan tidak sedikit yang lebih mengenal Bali daripada Indonesia itu sendiri. Bali berhasil memadukan semua yang dimilikinya sehingga menjadi daya jual yang memikat. Akomodasi lengkap, atraksi budaya yang unik didukung oleh pesona alamnya yang indah membuatnya selalu menjadi tujuan utama pariwisata di Negeri ini.
Wisatawan masih belum banyak yang mengetahui bahwa Indonesia jauh lebih beragam dan tentu masih memiliki destinasi wisata menarik selain Bali. Untuk itulah pemerintah kemudian mencanangkan 10 destinasi Bali baru yang diharapkan mampu menjadi magnet bagi dunia pariwisata Indonesia di mata turis asing. 10 Bali baru tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Candi Borobudur, Mandalika, Gunung Bromo, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai. Pembangunan destinasi wisata 10 Bali baru ini juga sebagai bentuk pemerataan investasi pariwisata agar tidak selalu terpusat ke Bali dan Jakarta. Lokasi 10 Bali baru yang tersebar di penjuru Indonesia akan membawa harapan pembangunan di daerah.
Untuk mewujudkannya tentu memerlukan andil semua orang dalam memajukan destinasi wisata ini. Investor dibutuhkan untuk membangun segala fasilitas pendukung, pemerintah membangun akses dan mempermudah perijinan, sementara masyarakat juga harus siap dalam menyambut pengunjung dengan ramah dan bersahabat.
Saatnya Investasi membangun Wisata Tematik dan Wisata Minat Khusus
Mass tourism dan keterbukaan Indonesia dalam menerima wisatawan sejauh ini cukup berhasil dalam meningkatkan penerimaan sektor pariwisata. Tetapi kedepannya sudah saatnya kita membangun wisata tematik dan wisata minat khusus agar wisatawan yang datang semakin berkualitas. Investasi untuk mewujudkannya sangat perlu dilakukan, agar dunia pariwisata kita semakin berdaya saing dan berkelas. Wisata seperti ini dapat memberikan persfektif baru bagi wisatawan dalam mengenal destinasi wisatanya.
Sementara untuk wisata minat khusus, ada beberapa kategori yang bisa digarap seperti sejarah dan budaya, alam dan ekowisata, kuliner dan belanja, MICE, olahraga dan rekreasi, Kapal Pesiar, dan kesehatan yang tentunya mendatangkan wisatawan dengan minat spesifik. Jenis wisata ini memang cenderung tidak memiliki pasar yang luas, namun justru lebih efektif untuk memberikan promosi positif bagi dunia pariwisata.
Festival Musik merupakan bentuk wisata minat khusus yang bisa mengundang banyak orang dalam jumlah spektakuler. Gelaran seperti ini bisa menjadi jawaban bagi mereka kaum milenial yang sudah bosan dengan “mass tourism”. Sejauh ini, Indonesia memiliki Festival Musik yang bisa dibilang sukses seperti “Java Jazz, Djakarta Warehouse Project, Soundrenalin, dan Jazz Gunung“.
Festival musik seperti ini sebaiknya digelar lebih sering lagi di banyak destinasi wisata, dikemas dengan menarik dan menggandeng musisi dunia. Festival musik memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, penonton yang datang pasti berkualitas dan rela untuk mengeluarkan uang, mulai dari transportasi, akomodasi, tiket, souvenir, makanan, minuman, hingga hotel. Belum lagi lapangan kerja yang tercipta akibat banyak orang terlibat didalamnya juga tidak bisa diremehkan.
Selanjutnya, Event Olahraga bisa menjadi ajang promosi yang memiliki dampak positif bagi destinasi wisata. Gelaran marathon skala Internasional seperti Samosir Lake Toba Ultra, Borobudur Marathon, Bromo Marathon lalu balap sepeda seperti Tour de Ijen, Tour de Siak dan Tour de Bintan mampu menyedot wisatawan yang tidak sedikit.
Festival budaya, tidak ketinggalan memegang peranan yang tidak boleh diremehkan. Kalender penyelenggaraannya dimulai dari awal tahun hingga akhir tahun di berbagai destinasi populer di Indonesia. Selain memperkenalkan khazanah budaya kita, event seperti ini sangat efektif menarik wisatawan untuk lebih mengenal destinasi wisata yang ada di Indonesia.
Investasi untuk menggelar event seperti ini sebaiknya ditingkatkan lagi, skalanya lebih besar dengan promosi yang gencar agar wisatawan dapat mengetahui dan tertarik untuk mendatanginya. Bukan hanya itu, citra positif Indonesia di mata dunia juga bisa meningkat karena menggelar event seperti ini.
Destinasi Wisata Harus memiliki Akses yang Mudah
Untuk bisa dicapai oleh para wisatawan, sebuah destinasi wisata harus memiliki akses yang baik. Wisatawan harus dipastikan bisa menjangkau tempat tersebut dengan mudah dan tersedia berbagai pilihan moda transportasi yang bisa dipilih sehingga Wisatawan dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan, aman dan nyaman.
Pemerintah mengetahui betul hal ini, dan kemudian memprioritaskan investasi untuk pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata. Jalan, Bandara, Pelabuhan dibangun untuk memperlancar akses yang dibutuhkan. Untuk berhasil, langkah ini harus didukung oleh para operator wisata untuk memperkenalkan paket-paket wisata menuju 10 Bali Baru kepada para wisatawan.
Investasi Digital Marketing
Nah satu hal yang terpenting pada era internet seperti sekarang ini adalah jangan lupakan untuk melakukan investasi pada sisi digital. Sudah saatnya destinasi wisata memiliki Tim digital untuk mengelola situs internet, Youtube, Facebook, dan Instagram agar dapat mengenalkan diri kepada generasi milenial yang notabene sangat aktif di internet.
Lalu di lokasi destinasi wisatanya sendiri juga harus diperhatikan untuk membangun akses telekomunikasi yang mumpuni, karena di jaman serba digital seperti sekarang ini banyak orang tidak bisa lepas dari gadget dan membutuhkan koneksi internet yang cepat. Liburan akan menyenangkan ketika bisa berbagi foto di sosial media dengan akses internet yang bisa diandalkan.
Destinasi Wisata harus memiliki Amenitas yang lengkap.
Agar wisatawan merasa kerasan dan tinggal lebih lama, tentu harus didukung oleh Amenitas yang lengkap. Hotel berbintang, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum harus bisa memenuhi apa yang wisatawan inginkan selama berada di objek wisata yang dikunjunginya. Investasi dibidang ini mutlak diperlukan agar destinasi wisata dapat bersaing dan menjadi pilihan wisatawan untuk berkunjung.
Investasi SDM agar Berdaya Saing dan mampu mengisi Lapangan Kerja.
Di sisi lain, pariwisata membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan tersertifikasi agar mampu memberikan servis terbaik bagi para wisatawan. Investasi untuk membangun sekolah, fakultas, dan pelatihan-pelatihan bidang pariwisata mutlak dilakukan agar kita memiliki SDM yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan yang ada.
Dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang tahu betul bidang hospitality dan manajerial dalam bidang pariwisata agar destinasi dapat semakin berkembang dan berkualitas. Dan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan, maka peluang untuk berkecimpung dalam sektor ini semakin terbuka lebar dan menjanjikan.
Lebih jauh lagi, pariwisata dengan multiplier effectnya juga dapat menghidupkan sektor UKM. Pariwisata melibatkan banyak orang dari beragam latar belakang keahlian yang berbeda untuk bersinergi.
Investasi pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat
Pariwisata memiliki dampak positif yang besar, baik bagi pertumbuhan ekonomi negara kita maupun bagi pendapatan ekonomi masyarakat secara umum. Pariwisata mampu menyerap tenaga kerja, sektor-sektor kreatif dapat berjalan bersama dan terus berkembang secara positif. Investasi yang berdatangan akan membuat pembangunan berjalan dengan cepat sehingga daerah destinasi wisata semakin memiliki daya saing yang tinggi. Kelengkapan fasilitas fasilitas pendukung pariwisata tidak hanya akan dinikmati oleh para wisatawan, tetapi tentunya bisa dinikmati oleh masyarakat secara keseluruhan.
Pariwisata bukan hanya untuk investasi besar yang mampu membangun resort dan hotel berbintang, tetapi investasi skala kecil juga dapat hidup berdampingan. Penginapan murah, restoran, kedai, pusat kerajinan dan oleh-oleh dapat melengkapi destinasi wisata sehingga para wisatawan memiliki banyak pilihan ketika berkunjung. Dan pada akhirnya, derap ekonomi dapat terus berkembang dan seluas-luasnya demi kesejahteraan masyarakat.