Pernahkah sobat mengalami Ketika harus berdiri setelah duduk atau berbaring, akan terjadi penurunan tekanan darah atau disebut dengan hipotensi ortostatik
(hipotensi postural). Kondisi ini bisa menyebabkan rasa pusing yang ringan hingga kondisi yang parah seperti pingsan.
Situasi tersebut akan sangat berbahaya terutama jika terjadi pada orang yang memiliki gangguan keseimbangan seperti orang yang sudah tua, karena bisa menyebabkan patah tulang atau cedera
otak.

Nilai tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Aliran darah yang dihasilkan oleh jantung.
Yaitu semakin tinggi aliran darah maka semakin tinggi pula nilai tekanan darahnya.
2. Adanya hambatan atau perlawanan di dalam pembuluh darah.
Hambatan ini dapat dianggap sebagai kekuatan yang mendorong kembali menuju jantung, semakin tinggi
hambatan yang ada maka semakin tinggi nilai tekanan darah seseorang.

Hipotensi ortostatik lebih sering terjadi sebagai kasus ringan yang berlangsung beberapa detik setelah seseorang berdiri. Namun jika kondisi ini berlangsung lama atau hingga membuat orang pingsan
meskipun sesaat, bisa jadi hal ini merupakan tanda-tanda adanya
masalah yang lebih serius.
Ketika seseorang berdiri, gaya gravitasi akan menyebabkan darah berkumpul di kaki. Hal ini akan menurunkan tekanan darah karena hanya sedikit sirkulasi darah yang kembali ke jantung untuk
memompa. Biasanya sel-sel khusus (baroreceptors) di samping jantung dan arteri leher akan menurunkan tekanan darah dan menetralkan jantung dengan cara berdegup lebih kencang untuk
memompa darah lebih banyak dan menstabilkan tekanan darah.
Selain itu, sel-sel ini juga menyebabkan pembuluh darah menyempit yang dapat meningkatkan resistensi (hambatan)
terhadap aliran darah dan meningkatkan tekanan darah.

Hipotensi ortostatik terjadi ketika ada sesuatu yang mengganggu proses alami dari tubuh untuk menetralkan tekanan darah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk:

1. Dehidrasi
Kondisi tubuh yang demam, muntah, tidak mengonsumsi cairan yang cukup, diare dan olahraga berat bisa menyebabkan dehidrasi.Bila seseorang mengalami dehidrasi, maka tubuh akan kehilangan banyak air dan juga natrium dibandingkan yang masuk sehingga
menyebabkan kelemahan, pusing dan kelelahan.
2. Gangguan pada jantung
Beberapa kondisi jantung bisa mengakibatkan tekanan darah rendah, misalnya denyut jantung sangat rendah (bradycardia),masalah katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung.
Kondisi ini membuat sirkulasi darah di dalam tubuh terganggu.
3. Diabetes
Penyakit diabetes yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi akibat sering buang air kecil.
Selain itu, diabetes juga bisa merusak saraf yang berfungsi mengirim sinyal dan membantu pengaturan tekanan darah.
4. Gangguan sistem saraf
Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf seperti Parkinson, multiple system atrophy (Shy-Drager syndrome) dan amyloidosis (pengendapan protein amyloid di salah satu organ
seperti jantung yang menyebabkan jantung tidak berfungsi).

Kondisi-kondisi ini bisa mengganggu sistem regulasi tekanan darah
normal di dalam tubuh.

Semoga Info Kesehatanya membantumu sob…

Sumber: Detikhealt

Facebook Comments